Minggu, 29 April 2012

LETTER OF CREDIT


Letter of credit adalah Instrumen yang diterbitkan oleh bank atas nama importir yang berisi janji untuk membayar eksportir setelah dokumen pengiriman bersamaan dengan perjanjian yang ditentukan diserahkan. Dampaknya adalah bank memberikan kredit kepada pembeli. Eksportir mendapatkan kepastian menerima pembayaran dari bank penerbit selama eksportie dapat memberikan dokumen sesuai L/C. importir tidak perlu membayar barang hingga pengiriman dilakukan dan dokumen disajikan dengan lengkap. Bank penerbit wajib membayar L/C tanpa mempertimbangkan kemampuan atau keinginan pembeli untuk membayar barang tersebut.
Pihak-pihak di dalam letter of credit :
Ø  Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
Ø  Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
Ø  Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)



         Langkah-langkah pembayaran dengan L/C (Letter of credit )
Ø  Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
Ø  Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C
Ø  Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank
Ø  Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir
Ø  Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C
Ø  Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut
Ø  Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing Bank
Ø  Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt
Ø  Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C

Sabtu, 28 April 2012

WESEL DAGANG

CONTOH WESEL DAGANG 




Cara pembayaran semacam ini sampai sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Dengan cara ini, eksportir menarik surat wesel atas importir sejumlah harga barang beserta biaya-biaya pengirimannya sekali.
Wasel atau bill of exchangetersebut, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen yang berupa
  • Faktur
  •  konosemen(bill of lading atau surat muatan)
  • daftar isi (packing list)
  •   surat keterangan asal barang (certificate of origin)
  • surat keterangan pabean dan asuransi diserahkan oleh eksportir kepada bank dinegerinya. Dengan diterimanya dokumen-dokumen tersebut, bank dapat membanyar weseltersebut seketika dengan dipotong diskonto.
 Wesel tersebut oleh bank secara langsung ataulewat bank lain di negara pengimpor ditagihkan kepada importir. Apabila bank sudahmendapatkan pembayaran dari importir, maka perhitungannya antara bank dengan eksportir otomatis berakhir.

Wesel yang dipergunakan dalam perdagangan internasional dapat digolongkan berdasarkan:

1) Ada tidaknya dokumen, yang terdiri atas:
  • Clean draft, yaitu wesel yang tidak disertai dokumen pengiriman. Clean draft dipakai oleh eksportir dan importir yang saling percaya.
  • Documentary draft, yaitu wesel yang disertai dokumen pengiriman.
2) Waktu pembayaran (tenor/usance). Terdiri atas:
  • Sight draft, yaitu wesel yang harus segera dibayar setelah wesel dan dokumen diperlihatkan. Ada kemungkinan pembayaran telah terjadi sebelum penerimaan barang, karena umumnya pengiriman barang membutuhkan waktu lebih lama dibanding pengiriman wesel.
  • Arrival draft, yaitu wesel yang dibayar bila barang sudah datang (diterima).
  • Date draft, yaitu wesel yang dibayar pada tanggal tertentu seperti yang tercantum pada wesel.

Senin, 02 April 2012

GAYA HIDUP DAN PENAMPILAN DALAM BERKOMUNIKASI

1. Gaya hidup
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu.
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim dan harapan dari penerima.
Gaya Komunikasi yang akan kita pelajari adalah sbb:
1. The Controlling style
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.
2. The Structuring style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
3. The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
4. The Relinguishing style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.


5. The Withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
2. Mengatur Waktu
• Waktu adalah paradoks bagi orang – orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu padahal semua waktu tersedia untuk kita dan keluhan mengenai kurangnya waktu yang sebenarnya. Semakin banyak aktifitas yang membantu dalam melangkah mencapai tujuan, semakin banyak aktifitas tersebut semakin tinggi pula skala prioritasnya.
• Mengatur waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan manajemen sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akurat sangat ditentukan oleh prioritas yang diambil. Untuk mengambil waktu dan melaksanakan jadwal kerja tidak dapat diselesaikan sendiri karena akan melibatkan orang lain.
Oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal – hal sebagai berikut:
• Dengarkan agar tetap pada jalur
• Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
• Jangan terburu – buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi
• Bila ragu – ragu cari sumbernya
• Hindari sikap responsife
3. Faktor – Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier

1. Job description sebagai pegangan
2. Mempunyai ketrampilan dasar atau basic skill yang prima
3. An iron will in the velvet voice : nada yang ramah dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu lawan bicara.
4. Agenda kerja
5. Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan rekan-rekan
6. Interpersonal skill ( agama, moral etika bisnis dan social psychology)
7. Wawasan




4. Penampilan Serasi

Untuk berkomunikasi secara baik, ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan berkomunikasi. Selain kemampuan membuat ide atau gagasan, situasi dan pihak-pihak yang terkait, penampilan juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Penampilan yang menarik, segar, dan serasi akan turut menunjang suksesnya berkomunikasi dengan orang lain.penampilan merupakan suatu keseluruhan yang nambah oleh karena itu kita perlu merawat diri kita.
Hal harus diperhatikan dalam berpenampilan serasi ;
1. Gaya busana yang tepat
2. Penataan tata rias yang wajar sesuai kebutuhan.
3. Koordinasi warna yang serasi
4. Rapi dan bersih


5.Lambang – lambang Dalam Komunikasi

1. Lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan
2. Lambang gambar dan huruf serta angka-angka ( rambu-rambu lalu lintas)
3. Lambang benda-benda tertentu (seperti pemberian bunga sebagai bentuk rasa simpati)
4. Lambang warna (misal, warna hitam untuk suasana sedih)

Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi, yaitu komunikator (communicator), pesan (message), saluran (channel), dan audiens. Dalam riset kebahasaan, komunikator adalah juga pesan kalau tidak dalam bentuk kata-kata, gambar atau tanda menjadi kode atau simbol. Orang yang berperan sebagai audiens dikenal sebagai penerjemah kode-kode, simbol dan sebagainya yang disebut dekoder.
Sebuah pesan yang diyakini dan nilai-nilai yang ditanamkan bisa mengalami distorsi atau disalahartikan (misinterpreted). Bila interpretasi yang salah diambil alih oleh orang lain, hal ini disebut dissonance.
Disonansi dapat terjadi karena distraksi antara sumber dan audiens, hambatan (channel noise). Hambatan kedua adalah semantic noise, yaitu hambatan mencapai saling pengertian yang disebabkan oleh faktor kebahasaan. Dalam hal ini, tingkat kerangka referensi antara komunikator dan komunikan tidak sama.
Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam proses komunikasi adalah apa yang disebut non-verbal communication, atau dikenal dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language, seperti ekspresi wajah, gerakan mata, pakaian, kosmetik, kualitas suara, dan lainnya.
Teknik berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan dan anjuran.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atua efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklarifikasikan menurut kadarnya, yaitu :
1. Dampak Kognatif
Adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan kata lain tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan.
2. Dampak Afektif
Tujuan komunikator bukan hanya upaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
3. Dampak Behavioral
Dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Sumber : elearning.gunadarma.ac.id/…/komunikasi bisnis

MACAM –MACAM KOMUNIKASI

1. Komunikasi Menurut Cara Penyampaianya
Dalam kehidupan sehari-hari, berkomunikasi sangatlah penting. Namun terkadang tidak semua orang terampil dalam berkomunikasi. Menurut cara penyampaianya, komunikasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan yaitu komunikasi yang dilakukan secara bertatap muka langsung atau secara lisan tanpa dibatasi oleh jarak . Di dalam komunikasi lisan, ada dua cara dasar di dalam berkomunikasi, yaitu:
a. komunikasi verbal : komunikasi dengan menggunakan bahasa.
b. komunikasi non-verbal : kita mengirimkan pesan menggunakan tanda-tanda, simbol, sikap tubuh (gesture), ekspresi wajah, nada bicara dan tekanan kalimat.
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis merupakan komunikasi yang dilakukan bisa dalam bentuk surat, naskah, blangko, gambar atau poto maupun dalam bentuk tulisan yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi secara singkat, jelas, dll.


2. Komunikasi Menurut Perilaku
Komunikasi menurut perilaku merupakan komunikasi yang terjadi secara otomatis sehingga dapat dipengaruhi oleh perilaku sekeliling kita ataupun posisi seseorang. Dalam komunikasi perilaku dapat dibedakan sebagai berikut :

• Komunikasi formal
komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, koferensi, seminar dan lain-lain.

• Komunikasi informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak di tentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan . missal kabar burung , desas-desus dan lain-lain.


• Komunikasi non informal
Yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat nformal dan informal yang diantaranya tersebut saling terkait dengan pelaksanaan tugas organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi maupun

3.komunikasi menurut maksud komunikasi
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat kita ketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Berpidato
2. Member ceramah
3. Member prasaran
4. Wawancara
5. Member perintah atau tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisitif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasi.


4.Komunikasi Menurut Ruang Lingkup

Dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :

1.Komunikasi Internal
yaitu komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi perushaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan itu saja.
Dalam komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

a.komunikasi yang terjadi dari pimpinan ke staff Komunikasi Vertikal atau staff ke pimpinan dengan cara timbal balik. Misalkan seperti perintah, teguran pujian, dan sebagainya
b. Komunikasi Horisontal komunikasi yang terjadi antara anggota staff dengan anggota staff yang dimana sifatnya tersebut tidak normal tetapi komunikasi ini tidak terjadi didalam situasi kerja.
c. Komunikasi Diagonal yang terjadi anatara pimpinan atau bagian pegawai lain tau juga komunikasi yang terjadi antar orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertical

2. Komunikasi Eksternal
yaitu komunikasi yang terjadi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan audience diluar organisasi. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
• Eksposisi, pameran, promosi, dan publilkasi
• Komperensi Pers
• Siaran Televisi, radio, dan sebagainya
• Bakti social dan pengabdian pada masyarakat.

5.Komunikasi Menurut Aliran Informasi
Dalam Komunikasi yang paling dibutuhkan adalah sebuah informasi, karena informasi itu nantinya akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Dalam komunikasi menurut aliran informasi ini dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Komunikasi Satu arah (Simplex)
Komunikasi yang terjadi dari satu pihak saja. Biasanya komunikasi ini terjadi Dalam keadaan mendadak atau darurat .
2. Komunikasi Dua Arah
Komunikasi yang terjadi secara timbal balik. Maksudnya adalah dalam komunikasi ini dapat saling menguntungkan anatara kedua belah pihak.
3. Komunikasi Keatas
Komunikasi yangterjadi dari bawahan kepada atasan
4. Komunikasi ke bawah
Komunikasi tyang terjadi dari bawahan kepada atasan
5. Komunikasi Kesamping
komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang memiliki kedudukan sejajar.

6.Komunikasi Menurut Jaringan Kerja
Yaitu komunikasi yang terjadi didalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi yang ditetapkan dalam sebuah jaringan kerja.
Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi:
• Komunikasi Jaringan Kerja Rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikutipola komunikasi formal.
• Komunikasi Jaringan Kerja Lingkaran
Komunikasi yang berbentuk lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dann merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
• Komunikasi Jaringan Kerja bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

7. Komunikasi Menurut Peranan Individu

Dalam komunikasi ini, yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari suatu proses komunikasi adalah peranan individu. Komunikasi menurut Peranan Individu dapat dibedakan sebagaio berikut :
• Komunikasi antar individu dengan individu yang lain
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi individu yang lain.
• Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
• Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih
Komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

8.Komunikasi Menurut Jumlah yang berkomunikasi
Komunikasi bisa terjadi sesama manusia baik kelompok atau perorangan. Oleh karena itu banyak sedikitnya jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri. Komonikasi menurut jumnlah yang berkomunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
• Komunikasi Perorangan
yaitu komunikasi yang terjadi hanya pada perorangan saja atau individual dengan bersifat pribadi. Misalkan saja cerita tentang permasalahan pribadi,dll
• Komunikasi Kelompok
Yaitu Komunikasi yang berlangsung didalam suatu kelompok atau organisasi mngenai masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok maupun organisasi.

Minggu, 01 April 2012

latar belakang komunikasi bisnis dalam dunia bisnis

Latar Belakang dan Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

1.Latar Belakang Penyelenggaraan Komunikasi dengan pasar

Komunikasi merupakan hal yang fundamental didalam kehiupan sehari-hari. Sebagai makhluk social, berkomunikasi itu merupakan hal penting untuk berhubungan antara satu dengan yang lainya.. dalam hal ini komunikasi dengan pasar sangat diperlukan karena bagi para pengusaha yang menginginkan proses produksinya berjalan dengan lancar maka diperllukan komunikasi yang baik dengan pihak lain. Bnayak berbagai sarana-sarana dalam berkomunikasi dengan pasar antara lain dengan pengiriman surat, kunjungan pribadi, dan bisa juga melalui telpon.
Komunikasi yang terjadi dalam ruang ligkup pasar / bisnis bisa berupa komunikasi internal, komunikasi eksternal, baik yang bersifat formal maupun informal. Dalam kehidupan bisnis dalam era globalisasi dan perdaangan bebas saat ini, informasi mengalir dari dalam dan luar perusahaan melalui batas-batas wilayah dan Negara. Oleh karena itu sangatlah penting bagi pimpinan dan pegawai perusahaaan untk selalu meningkatkan ketrampilanya didalam berkomunikasi, khususnya berkomunikasi dalam dunia bisnis ( pasar).

2. Peranan komunikasi bisnis
Pada dasarnya konsep dasar komunikasi itu meliputi :
1. Proses Komunikasi.
2. Elemen-elemen komunikasi
3. Motivasi untuk komunikasi
Peranan komunikasi itu sendiri adalah untu menciptakan suasana yang benar-benar terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berfikir atau melakukan sesuatu.

3.Tujuan komunikasi
1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.
2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat.

4.Komponen-komponen Komunikasi

a. Lingkungan komunikasi Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
1. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,
2. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
b. Sumber-Penerima Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
c. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
d. Kompetensi Komunikasi Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
e. Pesan Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk.. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
f. Saluran Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
g. Umpan Balik Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
h. Gangguan Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).

5.komunikasi tatap muka
Komunikasi tatap muka adalah komunikasi yang secara langsung terjadi antara face to face tanpa alat bantuan. Komunikasi tatap muka ini sangat penting dalam berbisnis. Meskipun dalam menulis memo kepada pegawai akan lebih teliti dan efisien dengan mencatat.
Tujuan dari komunikasi tatap muka adalah :
1. mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah
2. mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam memecahkan masalah
3. mengerti tentang konsep-konsep pokok agar komunikasi tatap muka menjadi lebih baik
4. mempelajari konsep-konsep pokok komunikasi tatap muka menjadi lebih baik
5. dapat mengembangkan ketrampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.