Selasa, 19 Juni 2012

Perusahaan Multinasional – PT Shell Indonasia Dari Belanda








Profil PT. Shell Indonesia
    Shell Indonesia adalah bagian dari Royal Dutch/ Shell Group, salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di dunia yang berpusat di Belanda. Royal Dutch Shell memiliki sekitar 102.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah. Beroperasi di dalam bidang Downstream Oil Products, PT. Shell Indonesia melyani pangsa pasar bisnis dan pengendara bermotor. PT. Shell Indonesia, mengelola kegiatan bisnis yang meliputi pemasaran dan perdagangan pelumas secara langsung, maupun melalui distributor yang telah ditunjuk.


    Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industry. Shell terbukti sebagai innovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam jenis dan kebutuhan mesin, seperti mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor dan turbin. Terdapat berbagai produk pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing industri, yaitu industri pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.


    Dalam bidang transportasi, Shell menawarkan berbagai produk pelumas yang berkualitas tinggi, di antaranya Rimula, yang telah banyak dipakai oleh perusahaan transportasi. Di bidang kelautan, Shell menyadiakan BBM, pelumas dan pelayanan terkait untuk kapal dengan berbagai skala. Di Indonesia, Shell Marine Products memiliki jaringan penyediaan yang kuat di lebih dari 15 lokasi pelabuhan melalui reseller yang resmi. Sementara di bidang aviasi, Shell dan Pertamina telah menandatangani MOU dalam sektor BBM untuk penerbangan. Perjanjian ini bertujuan untuk menjajaki kesempatan bekerja sama dalam bisnis penerbangan dan menyediakan pelayanan yang dapat di tawarkan kepada konsumen sektor penerbangan.


    Di pangsa pasar pelumas otomotif di Indonesia, merek Shell tumbuh dengan pesat, Produk terkemukanya, Shell Helix, hadir sebagai merek kuat dan terkenal untuk pelumas roda 4 berkualitas. Shell Advance, pelumas yang diperuntukkan untuk kendaraan roda 2 juga terbukti unggul di kelasnya.


    Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis commercial fuels di Indonesia, di mana Shell menyadiakan BBM dan pelayanan teknis untuk sektor industri dan transportasi. PT, Shell Indonesia telah mencatat tonggak sejarah baru dengan diresmikannya SPBU Shell pertama di Karawaci, Tanggerang. Shell menjadi perusahaan minyak internasional pertama di bidang retail BBM di Indonesia. SPBU berkelas internasional dengan fasilitas lengkap ini merupakan perwujudan komitmen Shell untuk memberikan produk dengan kualitas teruji, kuantitas yang akurat dan layanan terbaik. Sampai saat ini terdapat 35 SPBU Shell di Jabodetabek dan akan segera hadir di kota lain di Indonesia, salah satunya di Surabaya pada tahun 2009 ini.

 

Sejarah Shell di Indonesia
    Perjalanan sejarah PT. Shell Indonesia dimulai dari Aeiko Jans Zijklert, seorang petani tembakau di Jawa Timur, yang berpindah ke daerah pantai Timur Sumatra pada tahun 1880 setelah pemerintah menyatakan bahwa daerah tersebut dibuka untuk areal perkebunan. Dalam perjalanan mengelilingi Sumatra, ia melewati jejak minyak yang dianalisa mengandung 62% kerosin. Terpesona dengan penemuannya, ia meninggalkan pekerjaannya dan berusaha memperoleh ijin dari penguasa setempat yakni sultan Langkat. Empat tahun kemudian, pada 1884 ia telah mengumpulkan cukup dan untuk melakukan pengeboran sumur pertama. Namun, ternyata sumur itu kering.


    Di tahun berikutnya, ia mencoba lagi di Telaga Said, sebuah desa di dekat Pangkalan Brandan di Sumatra Utara. Kali ini ia berhasil, Sumur yang di kenal dengan Telaga Tunggal No. 1 itupun mulai berproduksi dalam jumlah komersil.


    Pada tahun 1890, Zijklert cukup yakin untuk mengubah perusahaan "Provinsional Sumatra Protoleum Company" miliknya menjadi sesuatu yang lebih kokoh. Pada 16 juni 1890, ijin perusahaan dari "Royal Dutch Company for the Working of Petroleum Wells in the Dutch Indies" diberikawn di Denhaag.


    Zijklert meninggal pada 27 Desember 1890, dan De Gelder, yang tak lain adalah rekannya, mengambil alih pekerjaan untuk menamukan ladang minyak baru dan mengembangkan perusahaannya. Pusat administrasi perusahaan didirikan di pangkalan Brandan. Pekerjaan dimulai dengan membangun fasilitas di dekat Pangkalan susu untuk menangani pengiriman laut.


Tahun 1898, Royal Dutch telah menyelesaikan pembangunan gudang penyimpanan dan fasilitas pelabuhan yang menjadikan Pangkalan susu sebagai pelabuhan pengiriman minyak pertama di Indonesia. Sementara itu, pada 1897 di Kalimantan, Shell transport and Trading Company Ltd. Menemukan sumber minyak di daerah Kalimantan Timur dan di tahun yang sama mereka mendirikan tempat penyulingan kecil di Balikpapan. Penyulingan tersebut mulai beroperasi pada 1899.


    Di awal abad 20, sumber minyak bumi telah di temukan di Sumatra Utara, Sumatra Sealatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur. Di setiap daerah tersebut juga telah dibangun tempat penyulingan minyak. Pada saat itu, ada 18 perusahaan, baik yang menggali atau memproduksi minyak di Indonesia. Pada tahun pertama di abad itu, dua dari sekian banyak perusahaan muncul sebagai pemimpin, yaitu Royal Dutch untuk bagian produksi dan penyulingan, sementara Shell di bidang transportasi dan pemasaran.


    Shell sendiri didirikan pada 1897 oleh Marcus Samuel, seorang kewarganegaraan Inggris yang berdagang tempurung kerang (sebagaimana nama perusahaannya adalah Shell) dan rempah-rempah.


     Di tahun 1902, Shell dan Royal Dutch membentuk perusahaan bersama untuk menangani pengiriman dan pemasaran dengan nama The Shell Transport and Royal Dutch Petroleum Co, Ltd. Setelah beberapa tahun di mana Royal Dutch menjadi lebih baik dari Shell, Marcus Samuel mengusulkan kepada De Gelder dari Royal Dutch agar melebur bersama.


    Oleh karena itu, pada 24 februari 1907, terbentuklah Royal Ducth / Shell Group of Companies yang kemudian dunia lebih mengenalnya dengan Shell. Tiga tahun kemudian, 1910, Shell menyerap produsen lain dari Indonesia. Pada 24 juni 1911, mereka membeli lagi sebuah perusahaan bernama The Dordtsche Petroleum Mij dan dominasi Shell di industri perminyakan di Indonesia semakin lengkap.

 

VISI PT. Shell Indonesia
    Shell yang sedang berkembang di Indonesia mempunyai visi Growth (Bertumbuh) yang ingin dicapai pada tahun 2017. Berikut adalah penjabaran visi Shell Indonesia :
  • Menjadi market-leader diantara new-entrants di sektor hilir
  • Mengembangkan dan menyeimbangkan sektor hulu dalam industri minyak dan gas
  • Menjadi inovator utama dalam sektor minyak dan gas
  • Dikenal sebagai salah satu perusahaan terkemuka; bekerja sama dengan personel dan mitra terbaik
  • Menghasilkan pemimpin-pemimpin bisnin di Indonesia, melalui citra "CEO's University".

     
Struktur Organisasi
Shell Pusat – Royal Dutch Shell
    Aktivitas bisnis Royal Dutch Shell terbagi menjadi Upstream danDownstrem. Shell Upstrem (sektor hulu) mencari dan menutup kembali serta mengolah sumber minyak dan gas alam di seluruh dunia. Shell Downstream meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mengolah minyak mentah menjadi produk minyak bumi dan petrokimia Shell, dan menyalurkannya ke seluruh dunia.

    Pekerjaan di sektor hilir memurnika, menyediakan, memperdagangkan, dan mengirimkan minyak mentah di seluruh dunia, dan membuat, mengangkut, dan memasarkan bahan bakar, pelumas, aspal, LPG dan petrokimia dalam jumlah besar untuk pasar dalam negeri, alat transportasi dan kepentingan industri.

    Di dalam organisasi Shell, pembagian kerja terbagi dala Class of Business (CoB) dan Class of Function ( CoF ) yang juga turut mendukung kinerja bisnis Shell di seluruh dunia. Dengan demikian maka keseluruhan organisasi secara urutannya diperlihatkan pada gambar dibawah ini untuk memudahkan mengikuti uraian dari tiap-tiap fungsi unitnya.




Shell Upstream terdiri atas :
  • Shell Exploration and Production (EP)
EP mencari dan menutup kembali minyak bumi dan gas alam di seluruh dunia. Kebanyakan kegiatannya berupa kerja sama Joint Venture, sering kali dengan perusahaan minyak nasional.
  • Shell Gas and Power (GP)
GP memurnikan gas alam dan mengantarkannya ke setiap pelanggan di seluruh dunia. GP memiliki teknologi Gas to Liquids (GTL), wind power, solar power, coal gasification.

 
Shell Downstream terdiri atas enam CoB atau lini bisnis, dengan karakteristik sebagai berikut :
  • Supply and Distributiaon (S&D)
Mengembangkan dan menyalurkan bahan baku mentah dan menyempurnakan produk Shell di sektor hilir untuk konsumen di seluruh dunia.
  • Retail
Retail adalah bisnis perdagangan eceran terbesar dunia, dengan jejak rekam terhitung sebanyak 29% dari pasar bahan bakar global. Shell memiliki 46.000 pompa bensin (retail sites) yang beroperasi di 90 negara.
  • Business to Businnes (B2B)
B2B adalah pertukaran produk, jasa layanan, ataupun informasi di antara pemain bisnis dengan menggunkan internet. Downstream B2B yang menjual bahan bakar dan produk tertentu kepada kalangan luas pelanggan, terdiri atas :
  • Commercial Fuels (CF)
  • Global Customer Service
  • Shell Aviation
  • Shell Bitumen
  • Sell Gas (LPG)
  • DLL.
  • Chemical
Menghasilkan dan menjual produk petrokimia untuk pelanggan industri. Termasuk di dalamnya bahan mentah untuk plastik, coatings, dan deterjen yang dipergunakan di pembuat tekstil, keperluan peralatan medis, dan perangkat komputer.
  • Lubricants
Dengan 16% penguasaan pasar di eluruh dunia, terhitung untuk 5 juta liter produk, Shell menjual lebih banyak pelumas branded dibandingkan perusahaan lain.
  • Shell Global Solutions
Shell Global Solutions menyediakan teknologi dan konsultasi untuk membantu para eksekutif dalam industri energi dan pengolahannya dalm menunjukkan strategi dan pelaksanaan dari permaslahan yang ada.

  • Office Service
Bertujuan untuk menyediakan pelayanan yang efisien dan ramah bagi pelanggan, serta memastikan standar Shell akan housekeeping, kebersihan, dan kualitas produk tetap terpelihara.


    Selain CoB yang telah disebutkan diatas, organisasi Shell juga terdiri dari Cof atau Classes of Function yang turut berperan penting dalam bisnis Shell. CoF atau lini fungsi Shell terdiri atas :
  • PMO (Project Management)
Menciptakan dan mengawasi daftar rancangan induk di baeah GI-S sponsorship. Berhubungan dengan pihak terkait untuk menjalankan perkiraan anggaran untuk setiap masa finansial.
  • Corporate Affair (Communications)
Salah satu fungsi di dalam Shell yang melengkapi semua hal berkenaan dengan kepemimpinan dalam perkara etika. Peranan Commuinications adalah mempertahankan dan meningkatkan reputasi dari Downstream CoB dan berkontribusi untuk keseluruhan reputasi Shell.
  • Contracting & Procurement (CP)
CP berkomitmen untuk mencapai keunggulan sistem kerja dalam pelaksanaan pembelian untuk bidang Downstream. Sebagian besar meliputi pengenalan proses Streamline Global Standard Best Practice ke seluruh bidang Downstream.
  • Finance
Salah satu fungsi di dalam Shell yang dikepalai oleh CFO dan bertanggung jawab untuk semua aspek manajemn dan operasional finansial perusahaan.
  • Human Resources (HR)
Fungsi yang bertanggung jawab mengerjakan hal yang berkaitan dengan strategi, kebijakan, proses dan pelaksanaan sumber daya manusia. HR mengacu pada sebuah support sistem di dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mencari dan memperkerjakan karyawan.
  • Information Technology (IT)
Salah satu fungsi di dalam organisasi Shell yang menyediakan arahan strategis akan informasi dan teknologi komunikasi. IT meliputi berbagai cabang ilmu yang bersentuhan dengan aplikasi teknologi yang digunakan untuk menghasilkan, menjaga, memindahkan, dan menerapkan informasi dalam beragam wujud.
  • International Department
Menyediakan masukan dari tenaga ahli dan mendukung Direktur Regional dan Contry Chair.
  • Legal
Memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan hal yang berhubungan dengan masalah hukum atau perundangan dan pelaksanaan program global. Legal membantu CoB Downstream untuk memastikan bahwa setiap transaksi adalah sah.
  • Strategy and Business Development
Sebuah fungsi di dalam Shell yang memimppin pengembangan bisnis dan strategi di tingkat Shell Group dan memfasilitasi implementasi strategi tersebut. CoF ini memperbaharui dan merincikan portofolio yang diimpikan perusahaan.
  • Health
Shell Health bertanggung jawab untuk menyajikan strategi kesehatan yang efektif dan pelayanan untuk pengoptimalan kesehatan karyawan dan mencegah bahaya bagi kontraktor, pelanggan, dan lingkungan sekitar.

 
PT. Shell Indonesia
    Kegiatan PT. Shell Indonesia lebih banyak berfokus ke bagian Downstream (sektor hilir). Hal ini tampak dari CoB dan CoF yang ada di struktur organisasi PT. Shell Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari HR PT. Shell indonesia, 492 karyawan Shell di Indonesia tersebar dalam lini :
  • Exploration and Production (EP)        
  • Retail                    
  • Lubricants – Marketing            
  • Lubricants – Technical            
  • Lubricants – Streamline            
  • Shell Global Solutions            
  • Finance                    
  • Information Technology (IT)        
  • PMO                    
  • Healt
  • Supply and Distribution (S&D)
  • Business to Business (B2B)
  • Lubricants – Sales
  • Lubricants – Supply Chain (LSC)
  • Office Service
  • Communications (CX)
  • Human Resources (HR)
  • Legal
  • Contracting & Procurement
  • Contry Chairman - Corporate
        Adapun struktur organisasi dari PT. Shell Indonesia secara global adalah sebagaimana yang ada didalam Struktur Organisasi PT. Shell Indonesia. Setiap lini bisnis memiliki pembagian kerja masing-masing sesuai dengan arahan global, yang semuanya turut mebdukung kelancara aktivitas bisnis PT. Shell Indonesia sebagai bagian dari Royal Dutch Shell.

 


 

2 komentar:

  1. kak, kasih informasi penerapan manajemen keuangan dan manajemen operasional di PT shell dong
    makasih...

    BalasHapus